Kelebihan dan Resiko konsumsi Daging ayam Broiler

Ayam broiler adalah salah satu jenis daging ayam yang populer selain ayam kampung. Daging ayam broiler dikenal lebih tebal dan empuk dibanding ayam kampung yang dagingnya tipis dan cenderung alot.

Istilah lain daging ayam broiler adalah daging ayam negeri. Daging ayam broiler adalah jenis ayam ras yang memang dimaksudkan khusus untuk menjadi ayam pedaging. Pertumbuhan ayam broiler sangat cepat. Dalam 6-7 minggu saja, berat badan ayam sudah bisa mencapai 1,5-2 kg per ekor.

Ayam ini bisa bertelur, tapi jarang sekali ada peternak yang juga menjual telur ayam broiler. Apalagi, terdapat jenis ayam ras lain yang khusus dijadikan sebagai ayam petelur atau disebut ayam layer.

Beda ayam kampung dan ayam negeri (ayam broiler)



Perbedaan ayam kampung dan ayam broiler atau ayam negeri dapat dilihat mulai dari cara pemeliharaan, hingga kandungan gizinya. Berikut perbedaan kedua jenis ayam ini:

1. Kandungan gizi

Ayam negeri mengandung lebih banyak kalori dan lemak. Dalam 100 gram ayam negeri, terkandung 295 kkal energi, 37 gram protein dan 14.7 gram lemak. Sementara dalam ayam kampung hanya terkandung 246 kkal energi, 37.9 gram protein, dan 9 gram lemak.

Meski mengandung kalori dan lemak yang lebih rendah, ayam kampung mengandung zat gizi lebih tinggi daripada ayam broiler atau ayam negeri.

Namun, kedua jenis ayam ini sama-sama mengandung mineral penting untuk tubuh, termasuk fosfor dan kalsium, hingga vitamin A dan vitamin B1.

2. Cara pemeliharaan

Pemeliharaan ayam kampung sedikit membutuhkan biaya yang cukup lebih besar ketimbang ayam negeri. Pasalnya, ayam kampung lebih banyak berjalan atau bergerak, sehingga membutuhkan lebih banyak makanan untuk menghasilkan daging yang banyak.

Selain itu, makanan ayam kampung juga biasanya makanan organik yang tidak dicampur dengan bahan kimia. Meski begitu, perawatan ayam kampung cenderung lebih mudah karena tidak membutuhkan perawatan yang intensif.

Berbeda dengan ayam kampung, ayam negeri atau ayam broiler biasanya diternak untuk dijadikan bahan makanan, sehingga perawatannya lebih intensif agar mendapatkan kualitas daging yang bagus.

Makanan yang diberikan pada ayam broiler lebih sedikit karena memiliki FCR yang rendah. FCR adalah Food Conversion Ratio, yang merupakan takaran perbandingan antara jumlah pakan yang digunakan dengan jumlah bobot ayam yang dapat dihasilkan.

Makanan ayam broiler juga biasanya mengandung campuran organik dan kimiawi. Sementara tempat peternakannya tidak membutuhkan ruangan yang besar.

3. Harga

Melihat proses pemeliharaannya, harga ayam kampung tentu menjadi lebih mahal dibandingkan dengan ayam negeri. Pasalnya, pemeliharaan ayam kampung kurang efektif, yakni membutuhkan banyak makanan agar cepat gemuk dan tempat yang luas karena ayam lebih sering bergerak.

Sementara ayam negeri memiliki harga yang lebih murah, karena produksi ayam negeri terhitung lebih cepat dan kebutuhan pakannya lebih sedikit.

Kelebihan dan kekurangan ayam broiler

Di pasaran, ayam broiler juga kerap disebut sebagai ayam potong. Dibandingkan jenis ayam lainnya, karakteristik ayam broiler memiliki sejumlah kelebihan, seperti:

* Memiliki daging yang gemuk dan lebih cerah, apalagi bila dibandingkan dengan ayam kampung

* Dagingnya lembut, bentuk dada lebar, padat, dan berisi

* Kulitnya mengkilap dan mudah sobek

* Sangat berlemak di lapisan kulit, terutama di bagian sekitar ekor

* Efisiensi terhadap pakan cukup tinggi

* Pertambahan bobot sangat cepat

Namun, ada juga kekurangan ayam broiler yang perlu diperhatikan. Salah satunya yaitu Kementerian Pertanian RI sangat menyarankan bibit ayam broiler divaksin agar daya tahan tubuh ayam menjadi bagus tidak rentan terkena penyakit. 

Pemberian vaksin ini biasanya dilakukan dengan tetes mata, bukan suntik. Selain itu, pemeliharaan ayam broiler sangat intensif dan cermat, sehingga relatif lebih sulit.

Potensi bahaya mengkonsumsi ayam broiler



Jika dirawat sesuai standar, ayam broiler sebetulnya aman dikonsumsi. Hanya saja, terkadang peternak ayam potong ini mengabaikan prosedur perawatan ayam sehingga mengakibatkan munculnya potensi bahaya bagi kesehatan manusia, seperti berikut ini:

1. Infeksi bakteri Salmonella dan Campylobacter

Salmonella adalah jenis bakteri yang secara alamiah hidup di beberapa bagian tubuh ayam, seperti bulu, kaki, paruh, hingga kotorannya. Oleh karenanya, salmonella bisa menyebar dan menginfeksi ayam-ayam broiler lain yang berada dalam satu peternakan lewat lantai atau tanah kandang, tempat makan maupun minum, dan lain-lain.

Pada manusia, infeksi bakteri Salmonella biasanya mengakibatkan munculnya diare ringan, sedang, tapi juga dapat mengancam nyawa. Tingkat keparahan ini tergantung dari kondisi sistem imun manusia itu sendiri. Namun anak-anak dan lansia serta orang dengan penyakit yang menyerang sistem imun (kanker atau HIV) merupakan golongan paling rentan.

Bakteri lain yang juga ditemukan pada ayam broiler adalah Campylobacter, biasanya pada bagian jeroan. Infeksi bakteri ini biasanya tidak menimbulkan gejala pada ayam broiler. Namun pada manusia, bakteri ini bisa sampai mengakibatkan diare berdarah alias disentri.

2. Mengandung logam berat

Penelitian menunjukkan bahwa daging ayam broiler juga tercemar logam berat, terutama kadmium (Cd), besi (Fe), dan seng (Zn). Logam berat ini paling banyak ditemukan di daging paha dan dada ayam broiler.

Kadmium dan besi biasanya masuk ke tubuh ayam lewat makanan maupun kondisi udara yang berdebu dan telah tercemar logam tersebut. Sementara itu, seng bisa masuk lewat air minum yang diberikan kepada ayam broiler.

3. Mengandung antibiotik

Penelitian lain juga mengungkap ayam broiler kerap disuntik antibiotik untuk menghindari infeksi bakteri. Kendati demikian, Kementerian Pertanian Amerika Serikat menyatakan antibiotik ini masih pada dosis rendah dan tidak membahayakan kesehatan manusia, apalagi bila ayam dimasak hingga matang.

Cara mengolah ayam broiler yang aman

Setelah Anda mengetahui bahwa ada potensi bahaya dalam daging ayam broiler, tak perlu panik apalagi sampai menghindari makan ayam pedaging ini.

Yang harus Anda lakukan hanya memastikan ayam tersebut diolah dengan baik agar kandungan bakteri, logam berat, dan antibiotik yang ada di dalamnya hilang atau berkurang ke level aman bagi kesehatan manusia.

Untuk itu, Anda harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

* Simpan daging ayam yang belum dimasak dalam wadah tertutup dan masukkan daging ayam ke dalam kulkas.

* Masak daging ayam broiler hingga matang. Salah satu tanda kematangan adalah tidak ada lagi darah yang merembes maupun tersisa pada daging.

* Masaklah ayam dengan cara merebusnya, sebagai cara terbaik untuk mengurangi kandungan logam berat pada paha dan dada ayam.

* Jangan letakkan ayam matang ke wadah yang sama dengan wadah bekas ayam mentah. Selain itu, hindari penggunaan talenan serta pisau bekas memotong ayam mentah untuk mengiris ayam yang sudah dimasak.

* Pastikan Anda mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah mengolah daging ayam broiler.

Membuang kulit ayam saja tidak cukup untuk menghindarkan Anda dari bakteri, logam berat, maupun antibiotik yang terdapat pada daging ayam broiler. Pastikan daging ayam dimasak hingga matang seluruhnya sebelum Anda menyantapnya.


I Made Sanuanca Feres
Saya Adalah Part Time Blogger. Saya Bekerja di Peternakan Ayam Broiler dan Saya Juga seorang trader di Forex dan Juga Crypto.

Related Posts

Posting Komentar